Ceritaku Menata Rutinitas Skincare Sesuai Jenis Kulit dan Produk Lokal

Ceritaku Menata Rutinitas Skincare Sesuai Jenis Kulit dan Produk Lokal

Di sebuah sore yang hujan tipis, aku duduk di kafe sambil menyesap kopi dan memikirkan wajahku yang pernah galau. Ya, wajah. Dulu aku ikut-ikutan tren tanpa paham jenis kulit sendiri. Hasilnya? Jerawat datang, komedo bersarang, dan pori-pori bilang “halo”. Setelah beberapa tahun eksperimen (dan kesabaran), aku akhirnya belajar menata rutinitas skincare sesuai jenis kulit — dengan sentuhan produk lokal. Mau tahu ceritaku? Yuk, nongkrong sebentar.

Kenalan dulu: jenis kulitku (dan mungkin mirip kamu)

Pertama-tama, penting banget tahu jenis kulitmu. Ringkasnya ada: kering, berminyak, kombinasi, sensitif, dan normal. Aku? Dulu kombinasi berminyak—T-zone licin, pipi agak kering. Simpel cara cek: bersihkan muka, tunggu 30 menit. Kalau muncul kilap di dahi, hidung, dagu, kemungkinan berminyak atau kombinasi. Kulit kering biasanya terasa ketarik. Sensitif gampang merah atau perih. Nah, kenali dulu baru move on ke rutinitas.

Rutinitas pagi & malam: dasar yang selalu kupakai

Aku mulai menyederhanakan. Pagi dan malam punya perbedaan tujuan. Pagi untuk proteksi. Malam untuk reparasi.

Pagi: double-check wajah (ringan), lalu cleanser lembut, toner, serum vitamin C (jika kulit tidak terlalu sensitif), pelembap ringan, dan sunscreen. Sunscreen wajib. Jangan lupa, ya—jangan males pakai sunscreen cuma karena malas berkilau.

Malam: double cleanse jika pakai sunscreen atau makeup — oil cleanser dulu, kemudian water-based cleanser. Lanjut toner, serum (retinol di malam tertentu jika kulitku siap), pelembap lebih kaya, dan eye cream jika perlu. Seminggu dua kali aku exfoliate lembut atau pakai masker yang menenangkan.

Produk lokal favorit sesuai jenis kulit (rekomendasi jujur)

Aku mau jujur: banyak produk lokal sekarang oke banget. Mereka bersaing dari formula sampai harga. Berikut beberapa rekomendasi yang pernah aku pakai atau review dari teman dekat.

Untuk kulit berminyak/combination:

– Avoskin Hydrating Treatment Essence: bikin kulit lembap tanpa buntu.

– Somethinc Bakuchiol Serum: alternatif retinol yang lebih ramah untuk pagi atau malam.

– Wardah Lightening Facial Wash: pembersih yang nggak terlalu mengeringkan.

Untuk kulit kering:

– Emina Moist in a Bottle (serum): nambah lembap instan.

– Sensatia Botanicals Shea or Mango Body Butter: untuk area tubuh yang kering.

– Avoskin Miraculous Moisturizer: pelembap dengan tekstur kaya tapi nggak greasy.

Untuk kulit sensitif:

– The Bath Box Gentle Cleanser: formulanya simple dan menenangkan.

– Azarine Niacinamide (dosis ringan): membantu mengurangi kemerahan tanpa membuat iritasi (tetap patch test!).

Untuk acne-prone:

– ERHA Clinic products (line acne): cukup terpercaya kalau butuh solusi medis.

– Somethinc AHA-BHA mask: pakai sekali seminggu untuk cekes (ekskfoliasi) lembut.

Dan satu hal lagi: aku sering baca artikel dan review untuk update. Sering juga ngintip referensi seperti theskinguruph untuk tahu bahan-bahan dan fungsi tiap produk sebelum membeli.

Tips ringan yang kupelajari (biar nggak salah langkah)

Beberapa pelajaran kecil tapi penting yang aku simpan:

– Patch test itu bukan gaya-gayaan. Dua hari di lengan, lihat reaksinya.

– Sabar. Perubahan kulit butuh waktu. Jangan lompat-lompat produk setiap minggu.

– Baca ingredient list. Kalau kulitmu sensitif, hindari parfum yang berlebihan.

– Jangan takut repackaging rutinitas. Musim berganti. Kebutuhan kulit juga.

– Lokal itu nggak selalu murah, tapi banyak yang hemat dan efektif. Coba dulu sample kalau ada.

Pada akhirnya, menata rutinitas skincare itu perjalanan. Ada hari menang, ada hari belajar. Yang penting, konsisten dan enjoy prosesnya. Kalau kamu lagi bingung mulai dari mana, mulai dari dasar: bersih, lembap, lindungi. Sesuaikan perlahan. Kalau mau ngobrol lebih lanjut tentang produk lokal favorit, aku senang banget — kita bisa tukar pengalaman sambil ngopi lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *