Kenalan Dulu: Jenis Kulitmu yang Sebenarnya
Aku selalu mulai ngobrol soal skincare dengan pertanyaan ini: kamu tipe kulit apa sih? Kedengarannya klise, tapi serius—it matters banget. Ada yang bilang “aku berminyak” padahal sebenernya kombinasi. Ada yang nggak ngerti kalau kulit sensitif itu bisa meradang karena satu produk saja.
Sekilas: ada kulit normal, berminyak, kering, kombinasi, dan sensitif. Gampangnya, perhatikan bagaimana kulitmu bereaksi setelah cuci muka, apakah terlihat kilap dalam dua jam, atau malah kencang dan bersisik? Itu petunjuk awal buat nentuin rutinitas.
Untuk Kamu yang Kulitnya Berminyak dan Rentan Jerawat (serius tapi santai)
Ini tipe yang sering aku hadapin sendiri: T-zone kilap, pipi lumayan normal, dan kalau salah produk bisa muncul satu dua tamu tak diundang—jerawat. Kuncinya: bersih tanpa bikin kering, kontrol sebum, dan jangan skip sunscreen.
Rutin pagi: double cleanse ringan? Satu langkah pembersih berbasis air sudah cukup kalau nggak pakai makeup berat. Aku suka rekomendasi lokal seperti Wardah Acnederm Face Wash—terasa bersih tapi nggak bikin muka ketarik. Lanjutkan dengan toner yang menenangkan (Avoskin Miraculous Refining Toner sering disebut-sebut di komunitas beauty lokal), lalu serum niacinamide. Somethinc Niacinamide 10% + Moisture Solution ini favorit banyak orang dan worth to try kalau mau coba niacinamide lokal.
Malam hari: cleanser yang efektif, kalau perlu exfoliasi ringan 1–2x seminggu pakai AHA/BHA. Hati-hati ya, jangan tiap hari kecuali tahu kulitmu kuat. Untuk sumber referensi bahan aktif dan fungsinya, aku biasanya ngecek artikel-artikel detail di theskinguruph sebelum nyoba produk baru.
Sunscreen? Non-negotiable. Mineral Botanica punya beberapa sunscreen lokal yang oke dipakai sehari-hari tanpa bikin muka tambah berminyak.
Kalau Kulitmu Kering atau Kombinasi, ini rutinnya (nggak ribet)
Kalau kulitmu cepat kencang setelah cuci muka, itu tanda kering. Untuk kombinasi, bagian T masih berminyak sementara pipi kering. Solusinya: lapisan hidrasi dan pelembab yang tepat.
Pagi: pakai hydrating toner/essence dulu—Avoskin Hydrating Treatment Essence (HTE) ini sering direkomendasikan oleh teman-temanku yang kering karena ngasih efek “tebal” hidrasi sebelum serum. Setelah itu, pakai serum dengan hyaluronic acid atau glycerin, lalu moisturizer yang kaya tapi nggak menyumbat. Emina, yang terkenal ramah remaja, punya moisturizers yang ringan tapi cukup melembapkan untuk banyak orang.
Malam: tambah sleeping mask jika kulit lagi dehidrasi berat. Untuk perawatan mingguan, masker krim atau sheet mask lokal bisa jadi penyelamat. Jangan lupa jangan over-exfoliate—kulit kering kehilangan barrier lebih cepat.
Kulit Sensitif? Pelan-pelan, ini trik sederhana
Temanku yang kulit sensitif selalu bilang: “aku takut coba produk baru.” Aku ngerti. Kalau sensitif, prinsipnya sederhana: fewer ingredients, less fragrance, patch test wajib.
Pilih cleanser yang lembut, bebas pewangi dan alkohol. ElshéSkin dan beberapa lini Wardah Sensitive cocok buat yang butuh produk lebih aman. Serum yang menenangkan (produk dengan centella asiatica atau ceramides) bisa membantu memperkuat barrier. Aku biasanya coba satu produk baru di area kecil pipi selama tiga hari dulu sebelum rutinin.
Satu catatan penting: kalau ada reaksi parah—merah, perih, bengkak—stop dan cek ke dokter kulit. Pengalaman pribadi, pernah satu produk bikin pipi merah merona dan itu nggak lucu sama sekali. Setelah berhenti, kulit balik normal setelah seminggu.
Penutup kecil: intinya, nggak ada satu rutinitas yang pas untuk semua orang. Eksperimen itu perlu, tapi pinter-pinter pilih produk lokal yang sesuai kebutuhan kulitmu. Kalau mau baca referensi bahan aktif atau review produk lebih mendalam, lagi-lagi situs-situs seperti theskinguruph bisa bantu kamu paham sebelum coba. Dan yang paling penting—nikmati prosesnya. Perawatan kulit itu perjalanan, bukan lomba.